-->

Melihat Kesempatan Danau Toba Menjadi Geopark

Theodora Sihotang, selaku Kepala Dinas Kesenian dan Kebudayaan Samosir mengatakan, kawasan Samosir memiliki komitmen dalam pariwisata. Hal itu ia katakan menyambut penetapan UNESCO untuk menjadikan Danau Toba sebagai kawasan Geopark (taman bumi)  pihaknya akan melakukan pendampingan kepada masyarakat.

"Begitu juga dengan penganggaran untuk pariwisata Danau Toba, pasti nanti akan disiapkan," ujarnya dalam kegiatan Medan Forum Line Danau Toba Menuju Geopark di Tor-Tor Lounge, Tiara Hotel Medan, Senin (14/5).

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Pengelola Ekosistem Kawasan Danau Toba, Edward Simanjuntak mengatakan bahwa yang harus dilakukan sebelum penetapan sebagai kawasan Geopark harus dilakukan sosialisasi di masyarakat terlebih dahulu. "Bahkan meskipun tidak jadi Geopark, kita tetap harus bergerak untuk mencintai dan melestarikan kawasan Danau Toba," katanya.

Ia menjelaskan Danau Toba, sebagai salah satu danau terbesar di Indonesia dengan potensi keanekaragaman geologinya, sangat layak untuk dijadikan sebagai kawasan Geopark.

Dengan demikian, upaya pelestarian kawasan Danau Toba bisa dilakukan mengingat secara prinsip, penetapan sebagai kawasan Geopark adalah untuk perlindungan (konservasi), pendidikan, dan ekotourism yakni pariwisata berbasis masyarakat setempat.

Hal senada diungkapkan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Pengda Sumut, Ir. Gargarin Sembiring. Menurut Gargarin, konsep geopark itu sendiri merupakan konsep yang dipromosikan oleh UNESCO sejak tahun 2000 dan telah banyak diterapkan di banyak negara, khususnya di Eropa dan China.

"Pentingnya penetapan kawasan geopark, selain promosi nantinya dilakukan oleh UNESCO, tetapi intinya adalah soal pelestarian situs-situs geologi yang penting," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebagai danau yang terbentuk dari aktivitas vulkano tektonik terbesar di dunia dengan panjang danau mencapai 87 km dan lebar 27 km serta ketinggian dari permukaan laut sekitar 904 meter dan kedalaman 505 meter ini merupakan aset wisata yang luar biasa. Kawasan dengan luas 3,704 km2 yang diliputi 5 kabupaten diantaranya Toba Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Dairi dan Karo ini memiliki potensi yang cukup untuk ditetapkan sebagai kawasan Geopark.

"UNESCO tidak memiliki pertimbangan lain selain kesiapan kita untuk menjadikan Danau Toba sebagai kawasan Geopark, semua kabupaten harus mendukung dan mempersiapkan diri," katanya.

Ia mengatakan bahwa selama ini yang sudah menjadi kawasan Geopark adalah Danau Batur dan kawasan karst di Pacitan.

Irwansyah Umar Harahap, budayawan UISU mengatakan bahwa dalam konteks budaya bisa dibuktikan di kebudayaan di Danau Toba sangat kaya. Misalnya alat musik di  masyarakat Danau Toba sangat unik dan tidak ada di negara lain. Begitu juga dengan nyanyian-nyanyian di situ juga sangat unik.

Masih ada tantangan untuk Danau Toba, misalnya dalam musik, ritual dan lingkungan sudah banyak yang berubah. Dikatakannya, sebenarnya tidak perlu menunggu UNESCO untuk menjadikannya Geopark kemudian dilestarikan.

"Yang penting adalah bahwa manusianya harus menjadi lebih baik dulu baru lingkungan akan menjadi baik juga," katanya.

Seharusnya, menurutnya untuk melestarikan Danau Toba, menjaga kawasan dari perusakan, menjadikannya sebagai kawasan untuk mempelajari ilmu kebumian tidak perlu menunggu penetapan kawasan Geopark. "UNESCO juga kadang membuat orang berkelahi karena berkaitan dengan heritage, warisan, dan hak cipta," katanya.

Sementara itu, Mangaliat Simarmata dari Earth Society mengatakan bahwa seluruh dunia sudah tahu bagaimana proses terbentuknya Danau Toba. Dari segi masyarakat adat bisa diberdayakan untuk ikut dalam pelestarian Danau Toba.

Filosofi Geopark adalah yang penting peran serta yang jelas masyarakat adat. Menurutnya jika kawasan Danau Toba menjadi kawasan Geopark, kawasan Danau Toba akan menjadi kawasan pengenalan ilmu kebumian. Selain itu, dari segi pariwisata sebenarnya menjadi problem karena penopang utama kesejahteraan masyarakat bukan dari  wisata namun dari pertanian. "Yang penting dari Geopark adalah masyarakat dapat mendapatkan kesejahteraannya," katanya.



Sumber berita : http://medan.tribunnews.com